Washington - Peningkatan militer China dianggap
sebagai sesuatu yang membahayakan bagi keamanan global, khususnya
kawasan Asia. Ditakutkan, teknologi militer China yang semakin canggih
dapat digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan sengketa dengan negara
tetangga.
Pernyataan ini tertuang dalam
laporan Pentagon, dilansir dari kantor CNN, Kamis (25/8). Laporan
tersebut diserahkan kepada Kongres, sebagian rahasia dan 83 halaman
lainnya dipublikasikan ke media.
"Cakupan
investasi militer China memungkinkan negara tersebut mencapai kemampuan
yang kami yakin akan berpotensi menciptakan ketidakstabilan pada
keseimbangan kemiliteran di kawasan, meningkatkan risiko kesalahpahaman
dan menimbulkan ketegangan serta keresahan di kawasan," Wakil Asisten
Sekretaris Pertahanan AS untuk Asia Timur, Michael Schiffer, membacakan
laporan tersebut.
Laporan itu berisikan
survey pertahanan dan keamanan tahunan negara-negara Asia, termasuk
China. Dalam laporan, disebutkan China melakukan pembaharuan dan
peningkatan beberapa teknologi militer. Di antaranya adalah peningkatan
jarak serang rudal balistik dan rudal anti kapal perang.
Selain
itu dalam laporan juga dikemukakan adanya peningkatan kemampuan China
dalam membobol komputer militer AS, serta tidak transparannya pemerintah
China dalam hal ini.
AS juga berkali-kali
menyuarakan kekhawatirannya terkait pembuatan perangkat militer baru,
yaitu pesawat siluman dan kapal induk. Selain itu, latihan militer China
di Laut China Selatan akan semakin memperkuat posisi China di kawasan.
Hal ini, anggap AS, membuat beberapa negara di Asia, seperti Jepang dan
Taiwan terancam.
"Peningkatan kemampuan ini
dapat digunakan pemerintahan Beijing untuk mencapai keuntungan
diplomatis, meningkatkan kepentingannya di kawasan dan melakukan agresi
militer sesuka mereka," kata Schiffer lagi.
Schiffer
mengatakan AS yakin China akan terus mengembangkan teknologinya,
seiring dengan peningkatan ekonomi negara tersebut yang pesat. Saat ini
China tengah meningkatkan kemampuan kapal induk bekas uni soviet. Namun,
ujar Schiffer, bukan tidak mungkin China akan membuat kapal induk
mereka sendiri.
"Kami berpikir China tengah
berusaha membangun kapal induk buatan dalam negeri. Saya tidak
berspekulasi mengenai jumlahnya, tapi sepertinya lebih dari satu," kata
Schiffer. viv
sumber: Jawa Post
sumber: Jawa Post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar