Beban anggaran daerah saat ini lebih banyak dihabiskan untuk gaji dan
tunjangan pegawai negeri sipil (PNS) dan belanja barang. Sementara
urusan infrastruktur dikesampingkan.
Anggota Komisi XI DPR Kemal
Azis Stamboel menilai beban belanja pegawai dan belanja barang semakin
tinggi dan berada pada tingkat yang mengkhawatirkan.
"Hal ini
telah menurunkan peran anggaran publik dalam penciptaan kesejahteraan
rakyat dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Kecenderungan ini
mengkhawatirkan karena kenaikan penerimaan perpajakan serta transfer ke
daerah, menjadi tidak bermakna karena habis ditelan kenaikan belanja
untuk birokrasi," kata Kemal dalam keterangan yang dikutip, Sabtu
(10/9/2011).
Kemal meminta pemerintah serius mengimplementasikan
moratorium penerimaan PNS serta menerapkan kebijakan capping terhadap
belanja pegawai dan belanja barang, baik di pusat maupun di daerah.
"SKB
(surat keputusan bersama) tiga menteri terkait moratorium secara
selektif yang berlaku sejak 1 September 2011 harus dijalankan secara
konsisten baik oleh pusat maupun pemda. Idealnya ke depan, agar APBN
kita sehat, total belanja pegawai dan belanja barang dibatasi paling
tinggi 30% dari total belanja pemerintah pusat dan paling tinggi 50%
dari total belanja pemerintah daerah," tandasnya.
Terkait semakin
meningkatnya anggaran dana transfer ke daerah yang mencapai Rp 464,4
triliun tahun depan, Kemal memandang selain moratorium dan capping
belanja pegawai serta belanja modal, diperlukan kebijakan standarisasi
tunjangan untuk pejabat daerah.
"Tunjangan Sehingga alokasi
belanja untuk infrastruktur dan pembangunan bagi rakyat bisa meningkat.
Kemungkinan pemerintah untuk membatasi belanja pegawai pemda secara
proporsional melalui muatan revisi UU No.33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, saya kira
harus didalami secara serius," tegasnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah Bappenas Max Hasudungan Pohan kebanyakan daerah menghabiskan 70-80% anggarannya hanya untuk belanja rutin dan pegawai.
Pemerintah mengalokasikan anggaran gaji dan tunjangan pegawai negeri sipil (PNS) mencapai Rp 104,9 triliun di 2012. Jumlah ini naik Rp 15,2 triliun atau 16,9% dari anggaran di 2011 yang sebesar Rp 89,7 triliun.
Sumber: http://finance.detik.com/read/2011/09/10/131535/1719475/4/anggaran-daerah-ditelan-gaji-pns-infrastruktur-tak-diurus?f9911023
lama2 apbn apbd habis untuk bayar belanja pegawai
BalasHapusMas Bro.. itu poto PNS dimana? siapa nama??
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPNS mana itu bos...
BalasHapusAku juga punya yang begituan...Klik di bawah ini bos..
.
Heboh Pejabat rayu kembang desa.
Foto syur pemandian umum.
kulit kusam dan penuaan dini ini solunya http://wwe.lasoulsne.blogspot.com paket akin care korea berkualitas
BalasHapuskulit kusam dan penuaan dini ini solunya http://wwe.lasoulsne.blogspot.com paket akin care korea berkualitas
BalasHapushttp://lasoulsleepingmask.blogspot.co.id dan http://lasoulsne.blogspot.co.id solusi buat kulit kering.jerawat dan kusam
BalasHapushttp://lasoulsleepingmask.blogspot.co.id dan http://lasoulsne.blogspot.co.id solusi buat kulit kering.jerawat dan kusam
BalasHapusklik blog ku gan bagus buat krim malam kalo kepengen wajah mulus dan hilang bekas jerawat
BalasHapus