Seperti tulisan Sujiwo Tejo pada 'note' nya di Fan Page Facebook, 'JANCUK' itu tak selalu bermakna umpatan kasar penuh kemurkaan dan hinaan, begitu pula judul tulisan ini...
Jancuk kon pancen, Om Tejo...Jancuk tenan!
Artinya sederhana: SAYA SANGAT MENGAGUMI SOSOK SUJIWO TEJO...
Jancuk kon pancen, Om Tejo...Jancuk tenan!
Artinya sederhana: SAYA SANGAT MENGAGUMI SOSOK SUJIWO TEJO...
Beberapa tahun lalu sosok ini hanya melekat di otak saya sebagai seorang 'Dalang Edan' yang membawakan lakon wayang dengan versi cerita dan tokohnya sendiri, dalang yang sama sekali tak mengindahkan kaidah pewayangan seperti yang menjadi pakem tradisi jawa, sekaligus ebagai seorang budayawan yang umumnya jauh dari hiruk pikuk dunia sosial, politik dan segala dinamika-nya...
Singkat kata Sujiwo Tejo dulu hanya sekedar seniman, 'thats all'...!!
Layaknya seorang seniman idealis, Om Tejo selalu berdandan 'sak karepe' dengan rambut selalu terurai panjang tak terawat, muka super cuek(slalu terlihat 'dingin'), kemeja sederhana, kadang memakai sarung, dan tak lupa ciri khas nya SEPATU SELOP...
Tapi mendadak gambaran sederhana itu terpatahkan kala saya mulai sering menyaksikan acara Jakarta Lawyer's Club(JLC)...
Di sana hampir tak pernah absen seseorang berambut panjang yang selalu duduk tenang, mendengarkan dengan seksama setiap perdebatan para peserta diskusi TV One tersebut...
Sujiwo Tejo duduk, mendengarkan tanpa menghiraukan wajah si empunya mulut yg berkicau dan tak jarang saling berdebat penuh emosi...
Sujiwo Tejo menunduk, seperti sedang berbicara batin dengan sosok lain yang tak kasat mata...(atau justru dia sedang berbicara dengan dirinya sendiri, entah lah...jancuk!)
Sujiwo Tejo menyeringai, mendandakan apa yang didengarnya dari mulut orang-orang yang hadir di studio itu penuh kebohongan dan kemunafikan, mungkin juga karena 'hidung' nya mencium aroma bangkai dari setiap nafas mereka...entah pula, yang jelas mimik wajah dingin dan senyuman 'nyinyir' nya menandakan sebuah penyangkalan yang kuat dan tegas...
Tapi dari sekian tingkah nya yang 'aneh' itu, ada satu hal yang membuat saya sangat kagum pada sosok Sujiwo Tejo, ya...caranya mengungkapkan kritik dan teguran pada semua orang...
Menyaksikan seorang pengamat politik mengkritik DPR, Presiden, Partai , dan segala penghuni dunia kebohongan bernama POLITIK di Televisi itu hal yg sangat biasa...
itu bisa anda saksikan setiap sore di Metro Hari Ini, atau Apa Kabar Indonesia Petang...
semua berbicara standar, cuma bisa mengkritik menghakimi seseorang atau lembaga sesuai alur cerita dan kasus nya...
Sujiwo Tejo menunduk, seperti sedang berbicara batin dengan sosok lain yang tak kasat mata...(atau justru dia sedang berbicara dengan dirinya sendiri, entah lah...jancuk!)
Sujiwo Tejo menyeringai, mendandakan apa yang didengarnya dari mulut orang-orang yang hadir di studio itu penuh kebohongan dan kemunafikan, mungkin juga karena 'hidung' nya mencium aroma bangkai dari setiap nafas mereka...entah pula, yang jelas mimik wajah dingin dan senyuman 'nyinyir' nya menandakan sebuah penyangkalan yang kuat dan tegas...
Tapi dari sekian tingkah nya yang 'aneh' itu, ada satu hal yang membuat saya sangat kagum pada sosok Sujiwo Tejo, ya...caranya mengungkapkan kritik dan teguran pada semua orang...
Menyaksikan seorang pengamat politik mengkritik DPR, Presiden, Partai , dan segala penghuni dunia kebohongan bernama POLITIK di Televisi itu hal yg sangat biasa...
itu bisa anda saksikan setiap sore di Metro Hari Ini, atau Apa Kabar Indonesia Petang...
semua berbicara standar, cuma bisa mengkritik menghakimi seseorang atau lembaga sesuai alur cerita dan kasus nya...
Tapi tidak untuk Sujiwo Tejo, sosok yang satu ini tak jarang justru mengumpat bangsa nya sendiri.
Dia benci Politikus munafik, tapi justru yang dikecam nya adalah keseluruhan bangsa Indonesia yang dinilainya tak jauh beda dengan perilaku para penjahat di parlemen atau eksekutif...baginya semuanya salah, semuanya maling semuanya bajingan...
Di suatu episode Jakarta Lawyer's Club orang ini pernah membuat saya sangat takjub karena kalimat sederhana nya: "KITA INI SEMUANYA BRENGSEK, DARI YANG KAYA DAN BERKUASA SAMPAI YANG MISKIN...SEMUANYA ASU (baca: Anjing)!!!"...SIAPA YANG SALAH? YA KITA SEMUA...MAKA DARI ITU PENYELESAIAN DARI SELURUH MASALAH BANGSA INI ADALAH GANTI PRESIDEN...GANTI SEMUANYA...KARENA SEMUANYA SAMA SAJA...BRENGSEK!"
Saya terperangah...masih tidak percaya seorang budayawan berdarah jawa (yang seharusnya memperhatikan tata krama saat berbicara, apalagi di forum resmi dan disiarkan 'live' ke seluruh penjuru negeri)...
Tapi seketika saya tersadar, apa yang dikatakan nya 1000% benar, setidaknya sesuai dengan kenyataan dan bisa kita saksikan setiap hari...
Keyakinan saya sepertinya benar, hal itu bisa dilihat dari reaksi puluhan (mungkin ratusan) peserta diskusi tersebut, tak ada satupun mulut yang berani menanggapi, bahkan Karni Ilyas pun harus mengalihkan topik untuk sekedar mengisi kekosongan suara setelah Sujiwo Tejo 'berorasi'...
Jika kita biasa melihat satu mulut mendebat mulut lain di acara tersebut, maka kali ini semuanya terdiam...semua tak bisa berbicara...
Mau bicara apa? Lha wong semua nya merasa seperti itu...
Inilah yang saya suka dari sosok "Kyai Gemblung" ini, melihat permasalahan bangsa dari sudut pandang budaya dan moral...bukan parsial.
Kata-kata nya yang menghujam dan seperti menampar muka kita membuat saya kagum.
Sosok seperti ini adalah idaman saya, bicara kasar dan lugas tapi jujur, tak seperti para juru bicara presiden yang sok santun tapi menyimpan kebohongan...
Berpenampilan seadanya tapi tidak MUNAFIK, tak seperti para peserta JLC yang berdasi namun setiap harinya berprofesi menjadi 'BABI NGEPET' uang rakyat...
Berpenampilan seadanya tapi tidak MUNAFIK, tak seperti para peserta JLC yang berdasi namun setiap harinya berprofesi menjadi 'BABI NGEPET' uang rakyat...
Kekaguman saya bertambah lagi saat suatu sesi JLC Karni Ilyas menanyakan penuh keyakinan apakah benar kabar yang dia dengar bahwa Sujiwo Tejo sering bertandang ke sebuah pesantren terkenal(saya lupa namanya) dan sering diajak berdiskusi serta sangat dihormati para Kyai Langitan di sana, dan Sujiwo Tejo hanya menjawab dengan senyuman penuh kerendahan, tiba-tiba wajahnya berubah tak seperti biasanya yang terkesan angkuh dan dingin, mendadak dia hanya bisa tersenyum seolah ingin menjawab 'IYA' tapi merasa hal tersebut tak layak diumbar....baginya urusan agama itu hanya antara dia dan Tuhan nya....(Jancuk!!...Jancuk tenan awakmu Om!!)
Sujiwo Tejo benar-benar budayawan yang sangat memperhatikan betapa karakter bangsa ini benar-benar sudah tak bernilai.
Dia seringkali menyindir generasi muda yang selalu mendewakan segala hal yang berbau kebarat-baratan.
Seorang seniman yang punya keyakinan bahwa semua bangsa dilahirkan sama derajatnya.
Semua bangsa wajib menjunjung budaya dan tradisi asli nya sendiri.
DAN PERILAKU KITA MENDEWAKAN SEGALA YANG BERBAU ASING ADALAH BUKTI BAHWA KITA MEMANG LAYAK DIPANDANG BANGSA KELAS 2 ATAU BAHKAN KELAS 3...
Bangsa mana yang bisa maju saat mereka selalu hanya bisa kagum dengan kemampuan bangsa lain???
Bangsa mana yang bisa hebat saat mereka selalu memandang bahwa bangsa lain lebih tinggi???
KITA INI MEMANG BANGSA BUDAK!!...setidaknya sampai detik ini, entah sampai kapan...
Saya dulu sering dikritik setiap membuat status Facebook bernuansa kritikan keras bernada kasar dan nyinyir, yang tak jarang justru menjelekkan dan menertawakan bangsa sendiri...
Saya cuma tersenyum, malas berdebat dengan orang yang cuma bisa melihat tapi tak bisa merasa...
Jujur saya katakan bahwa yang tak suka kritikan bernada seperti itu lebih baik TUTUP MULUT, tutup telinga, dan lanjutkan aktivitas anda sekalian...
Jangan pedulikan...
karena saya selalu punya keyakinan, ORANG SAKIT TAK AKAN PERNAH BISA MENYEMBUHKAN PENYAKITNYA KALAU DIA SENDIRI TAK SADAR DAN TAK TAU KALAU DIA SEDANG SAKIT....JIKA TAK ADA YANG MEMBERITAHUKAN PADA NYA, MAKA DIA AKAN SELALU MERASA TENANG...NAMUN SUATU SAAT TIBA-TIBA MATI...
ORANG GOBLOK GAK AKAN BISA PINTAR KALO DIA MERASA SUDAH CUKUP PINTAR, KECUALI ADA ORANG LAIN YANG MENGINGATKAN NYA BAHWA DIA ORANG YANG GOBLOK...
Akhir kata, kita ini sadar bahwa kita sedang 'sakit'...
Jadi jangan marah jika ada orang yang mengingatkan penyakit kita...
Salah satu akar permasalahan negeri ini adalah karena diisi ratusan juta manusia MUNAFIK...
Terima Kasih pada Sujiwo Tejo, anda memang KYAI JANCUK!!!!
Terima Kasih pada Sujiwo Tejo, anda memang KYAI JANCUK!!!!
*)Sanggau, 10 September 2011
...kurang normal nih orang! ngak punya standar, orang spt ini biasanya selalu asyik dgn dirinya, atau bahkan berada di alam lain bersama jin2,
BalasHapus